Tuesday, December 30, 2008

Implan XU10.. Powerfull dan Efisien..

Senin 4:46PM ponsel saya berdering, kalo dari Caller Line Identifier-nya jelas itu dari Mas Bandi. Waah dah siap dikirim kah Peugeot nya? Diangkatlah panggilan tersebut. Singkat pembicaraan, mau dikirim ke alamat mana nih gang 3 or 4 :)

Tentu segera saya blg di 3. memang itu kandangnya sehari-harinya. Langsung saya buka pagar tuk menyambut kedatangannya. Duuh semangat banget deh buka pagarnya.

Sambil duduk diteras.. tiba2 mobil tiba, wah asik bener. suaranya halus. Kebetulan menurut laporan terakhir knalpot pun tabungnya diganti.

Beliau melaporkan semenjak refueling terakhir itu, terasa sekali indikator fuel gauge-nya hampir stabil. Waah.. kebahagian yang telah lama saya nantikan itu sepertinya benar2 akan terwujud.

Setelah serah terima kunci Peugeot-nya. Saya berinisiatif tuk sekalian road-test di Tol, kebetulan ada yang mau diambil dirumah temen saya. Start engine.. wuihh colek dikit langsung jreng.. Berlanjut menuju RC Veteran Bintaro tuk memasuki JORR menuju Pinang Ranti :)

Selama perjalanan, seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya mesinnya smooth sekali ga ada hentakan sedikit pun namun terasa powernya walaupun masih main di RPM menengah karena masih menganut pola normal driving mode. Gejala ngelitik hampir tidak terdengar.

Setelah pintu Tol Veteran, mulai dicoba tuk test semua gear dengan RPM sampai mengengah saja, karena blm berani tuk over RPM. Kondisi driving rata2 ditol yang 100-120kpj terasa nyaman sekali. Masuk gear 5 waktu kecepatannya drop ke 70 tuk narik ke 100an lagi terasa cepat ga ada kedengaran suara ngelitik.

Begitu pula saat perjalanan pulang, sekitar jam 9PM via JORR kembali cuaca rada gerimis. Puas!. Kemudian setelah sampai dirumah hal yang saya takjub adalah dari indikator fuel gauge-nya. Jarak tempuh sekitar 40kman yang memakan waktu sekitar 1,5jam hanya menggerakan sekitar 1 jarum indikator tersebut.

Bertenaga, Irit dan Durable itu harapannya kedepan. :)

Ada video mesinnya saat hidup nih.

Sunday, December 28, 2008

First Test Drive Peugeot 405 SR dengan mesin XU10 karburator

Kamis sore sewaktu berkunjung ke bengkel mas bandi tuk melihat progress terakhir yang sebetulnya dah memasuki tahap keluar bengkel. Saat disana sudah dipastikan issue sebelumnya yaitu v-belt-nya lari/loncat2 sudah tidak terjadi lagi. Tuk itu saya berinisiatif tuk test drive ke jalanan.

Pertama kali mas bandi sendiri yang bawa mobil tersebut.. saya berada diposisi penumpang depan. Situasi yang sangat jarang terjadi. :) dengan driving style standard tidak ada gejala ngelitik sama sekali namun terasa sekali hentakan tenaganya. Memang RPM masih menengah. Akhirnya dicoba dinyalakan Air Conditioner apakah hal yang sama tetap atau akan ada gejala degradasi power. Waah ternyata tidak ada gejala degradasi power mesin saat kompresor AC nya bekerja.. Suatu hal yang sangat positif dah terbukti. :)

Setelah melibas beberapa kilometer, kemudian refueling BBM dulu, sengaja isi Premium (RON 88) dulu. Supaya kalau situasi BBM tidak terkendali (Minyak Mentah >100USD) :) dapat tetap tenang dengan subsidi. Sekarang giliran saya tuk mencobanya.. Masuk gear 1, memang terasa bedanya hentakan tenaganya dibanding XU9 yang lama. Masuk gear 2 juga demikian.. Naah sekarang dicoba tuk agresif style driving mode :)

Gas injek dengan digentak.. Ternyata saat digentak terjadi ngelitik. Walaupun hanya sesaat setelah itu tidak lagi.. dan sekali lagi hal yang positif saya rasakan, yaitu dahsyatnya tenaga mesin ini.

Salah satu PR adalah mengurangi ngelitik ini, mungkin karena timing pengapian yang belum optimal begitu menurut mas bandi. Beliau bilang akan dimundurin, wow ternyata malah dimundurin, kan biasanya ngelitik karena terlalu mundur. Ternyata beliau bilang, terlalu maju atau terlalu mundur juga akan mengakibatkan ngelitik. Oooo :)

Sampai dibengkel lagi, mas bandi kembali menyetel timing pangapiannya. beliau memundurkan pengapiannya bbrp derajat. Memang saat stasioner sedikit beda saat digentak lebih halus walaupun masih terdengar sedikit suara ngelitiknya.

Kemudian PR selanjutnya adalah knalpot yang bunyi dug-dug saat akselerasi dan saat start engine, kemungkinan karena posisi knalpot yang terlalu rapat dg body. Issue ini harus segera selesai nih :)

Thursday, December 11, 2008

XU10 telah masuk ke dalam ruang mesin

Akhirnya setelah beberapa lama, hari ini bisa melihat mesin XU10 nangkring dibalik kap mesin. :)

Paling tidak mesin telah masuk kompartemen mesin dengan gearbox telah dipasang. Namun belum ada intake manifold terpasang dengan karburatornya dan juga belum terintegrasi juga system AC, Power Steering, Alternatornya. Mudah-mudahan beberapa hari lagi bisa ON Enginenya lengkap dengan parts diatas yang sudah terintegrasi. :)

Daripada cerita banyak mending lihat langsung dari foto2nya yah..

#01 : Overall


#02 : Engine Mounting atas dengan Sproket Timing Belt


#03 : Overall (b)


#04 : Braket Engine Mounting atas (made in BJM)

Proses masuknya mesin kedalam engine bay, menurut asisten mekanik Herry. Beliau cerita mesin dulu yang masuk kemudian baru gearbox BE3 nya, mengenai proses masuknya beliau bilang mesin setelah masuk diposisikan miring. Kemudian baru BE3nya dipaskan baru mesin yang miring disejajarkan dengan gearboxnya, pasang deh. Soalnya kalo mesin dan gearbox bersamaan kepentok dengan bagian kompartemen mesin. Begitu prosesnya.

Tuesday, December 9, 2008

Citroen XU10 hari berikutnya....

Setelah dapet mesin yang diidamkan yaitu XU10 Citroen, proses saat ini adalah mengkombinasikan beberapa parts XU10 dengan parts XU9, maklum karena mesin XU10 merupakan Injeksi jadi membutuhkan wiring harness dan ECU. Karena tidak punya harness dan ECU nya. Maka mesin XU10 ini bisa jalan bila menggunakan karburator.

Naah, terkait dengan karburator, jadi beberapa parts XU9 diambil diantaranya adalah : Intake Manifold dengan Karburatornya, Top Cover Cylinder Head, Distributor dengan Dudukannya.

Kalo data spesifikasinya XU10..
Kapasitas : 1998 cc
Bore : 86 mm
Stroke : 86 mm
Compression Ratio : 9.5 : 1

Bandingkan dengan XU9
Kapasitas : 1905 cc
Bore : 83 mm
Stroke : 88 mm
Compression Ratio : 8.0:1 s.d. 9.3:1 (yg mesin lama saya yg mana yaa?)

Kalo dari Kompresi rasio aja dah beda tuh.. pasti yahud powernya, terus bore-nya juga lebih gede dengan stroke lebih rendah menandakan mesinnya bertenaga diputaran mesin atas. Teorinya sih, ga tau apa teorinya apa dipengaruhi dari berbagai parts lain. :)

Berikut foto2nya

#01 : Puli Kruk As (ada karetnya, ga seperti XU9)

#02 : Karter Oli


#03 : Intake (hmm masih bersih nih)


#04 : XU10 dengan Top Cover XU9 Karburator


#05 : Sproket tuk Timing Belt


#06 : Exhaust cover


#07 : Cylinder Head (Water Line)


#08 : XU10 & BE3 Gearbox

Monday, December 1, 2008

Citroen XU10 Engine telah tiba

Setelah mesin XU9 Peugeot 405 saya dibongkar, yang ternyata blok mesinnya korosi, mulailah mencari referensi mesin pengganti apa yang cocok dengan teman2 di komunitas Peugeot. Memang ada dua pilihan mesin, yaitu XU9 dan XU10. Hmm karena menurut saya mesin XU10 terbuat dari bahan cast-iron yang tentunya lebih tahan terhadap korosi dibandingkan dengan mesin XU9 yang lama.

Tentu saja, saya harus mencari referensi tambahan mengenai bagaimana cara implementasi mesin tersebut ke Peugeot 405 Phase-1 yang standardnya memakai XU9. Apalagi mesin XU10 pemasok bahan bakarnya injeksi, tentu akan ada perubahan di sektor system bahan bakarnya. Ternyata diantara member Peugeot 405 Indonesia sudah ada 2 orang yang positif menggunakan mesin XU10 dengan karburator. Semakin tertariklah untuk pakai XU10, terjadilah diskusi lebih lanjut mengenai cara2nya. :)

Karena itu pilihan yang ada di kepala adalah XU10 merupakan prioritas utama, baru kemudian XU9 lagi. ;)) Mesin yang dicari tentu diharapkan lengkap dengan parts standard yang terkait dengan drive belt mesin tersebut. Alhamdulillah, setelah melihat-lihat berbagai macam mesin, saya mendapatkan mesin lengkap dengan Injector, Alternator, Pompa power steering, Kompresor AC, Koil dan lain-lain.

Mesinnya sendiri dari Citroen. Mengapa Citroen? Kebetulan Peugeot dan Citroen satu group, nama resminya kalo tidak salah PSA Peugeot-Citroen. Karena mesinnya mirip sekali dengan mesin Peugeot 405 Sti yang ada di Indonesia saya memutuskan tuk ambil yang Citroen, karena mesin Peugeot XU10 kondisinya sepertinya dibawah mesin ini. Mesin XU9 sendiri disini dipakai di Citroen BX 19 Gti, sedangkan XU10 nya saya belum tau darimana asalnya, kemungkinan dari varian Citroen ZX yang belum saya lihat beredar di Indonesia. CMIIW.

Setelah memutuskan membeli XU10 pun, disana saya menurunkan 2 mesin. :) Biar keputusan akhir setelah melihat kondisi luar masing-masing mesin itu dilantai. Yaitu Peugeot XU9 dan Citroen XU10. Jadi saya mengabaikan XU10 Peugeot, karena kondisinya sedikit lebih dibawah dan posisi mesinnya terlalu rumit di gudang penyimpanannya. Setelah lebih teliti melihat mesin Peugeot XU9, saya berpendapat ada perbedaan dengan mesin XU9 saya yang lama, dari karburator, distributor dan belalai filter udaranya termasuk kotak filter udaranya. :) Jadi setelah dipikir-pikir, sudah bulat untuk ambil mesin Citroen XU10 saja.

Berikut foto-foto saat proses seleksi sampai dengan setelah dibawa ke bengkel mas bandi.


#01 : Mindah Mesin XU10 dg Forklift
#02 : Citroen XU10

#03 : Peugeot XU9 Engine, ada perbedaan dg yang lama


#04 : XU10 (a)

#05 : Gotong Mesin


#06 : XU10 & My 405


#07 : XU10 Citroen (b)


#08 : Citroen XU10 (c)

#09 : Kompresor AC
#10 : Alternator


#11 : Citroen XU10 (d)

Kesimpulannya, proses ini masih awal, masih ada proses lanjutan terutama mengenai pemasangannya yang menurut saya masih harus diperhitungkan terutama proses memindahkan beberapa bagian mesin XU9 lama ke XU10 ini. Namun tuk sementara saya lebih tenang, karena mesin yang diidamkan telah tiba, tinggal menunggu proses lebih lanjut supaya bisa terpasang dengan baik dan sesuai harapan, supaya berasa naek mobilnya Sebastian Loeb di WRC kali yah :-J. Amin. :)

Tuesday, November 18, 2008

Sad Story about My Peugeot XU9 Engine

Setelah sekian lama melalang lintang, mengantar kesegala penjuru jalan. :P Akhirnya tanda-tanda harus turun mesin benar2 terjadi. :(
Gejala awal dimulai setelah diajak lari-lari kecil di Jagorawi. Beberapa lama kemudian, saat udara masih dingin, karena di pagi hari. Rutinitas adalah ngecek ketinggian air radiator. Sewaktu lagi buka tutupnya, tiba-tiba.. jessss.. Air muncrat dari mulut pengisian air. Aneh, mesin dingin tapi air keluar tumpah gitu.

hmm.. gejala apa nih?. Ah.. ga perlu dipikirin. Palingan lagi masuk angin gitu :)
Isi air lagi dan bleeding cooling systemnya. Dibawa jalan lagi deh. Langsung tancep ke Bogor via Jagorawi lagi :)

Pas keluar di Bogor. Kondisi jalan lancar, ternyata temperature tidak memperlihatkan kondisi yang seperti biasa, dia mudah sekali ke 90d Celcius. Namun sulit untuk turun. :(
Akhirnya setelah sampai ditujuan. Setelah dingin, buka tutup radiator lagi. Tumpah lagi tuh. Rutinitas bleeding lagi deh dan temperature kembali normal.

Perjalanan dilanjutkan kembali keliling Bogor. Kemudian pulang via Jagorawi ke Jakarta macet juga rutenya. Total 2,5jam tuk sampe rumah. Alhamdulillah temperature lancar. Hmm.. dah beres kalo gitu pikirnya.

Pagi hari, saat mau dibawa ngantor, seperti biasa cek air radiator lagi. Tumpah lagi ternyata. Wah semakin was-was aja nih, tapi karena itu merupakan Tour of Duty nganter nyokap, harus jalan nih, bisa marah2 beliau kalo ga dianter. :J

Memang temperature stabil, tapi tidak seperti biasanya yang ini susah sekali turun. Walaupun sampai kantor dengan selamat. Nah mulailah petaka terjadi, malem sblm pulang cek radiator seperti biasa tumpah lagi tuh. Lakukan prosedure standard.

Kemudian start engine, wah gak mau hidup tuh. :( Setelah lama ga mau hidup. Diputuskan tuk buka Busi. Busi nomor 4 dibuka hasilnya normal, busi nomor 1, normal. Ternyata, busi nomor 2 dan 3 ada airnya. Wah ini sih terjadi rembes air radiator kearea pembakaran. So, diputuskan untuk meng-grounded 405 tuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Setelah nyampe dibengkel. Dibedahlah mesin, angkat cylinder head. *gleg* ternyata beginilah hasilnya.

#01 : Engine Blok

#02 : Korosi di Blok Engine 1

#03 : Korosi di Blok Engine 2


#04 : Korosi di Blok Engine 3

#05 : Korosi di Blok Engine 4

#06 : Cylinder Head

#07 : Cylinder Head Jalur Air

#08 : Cylinder Head Jalur Air 2

#09 : Paking Head

Sedih deh. Jadi apa yang harus dilakukan berikutnya ya? Ada alternatif yang sedang diburu. Always Optimist :)

Thursday, October 30, 2008

Peugeot 405 dengan Karburator AISAN Toyota Kijang 7K

Cerita ini menyambung cerita sebelumnya. Mengenai bedah-bedah karburator standard Peugeot 405 saya. Yaitu karburator Solex 34-34. Yang ternyata menurut saya dah tidak ekonomis untuk direparasi. Walaupun masih gatel cari-cari info untuk mengoverhaul sendiri. Tetap optimis boleh kan. :)

Kembali ke topiknya, mungkin semua karburator bisa dipasang di Peugeot 405 ini. Asal mau memodif beberapa bagian dikarbu. Nah sehubungan karena populasi karbu kijang yang telah banyak dipakai dimana-mana di Indonesia. Jadi ketersediaan parts tuk karbu pengganti ini ada dimana-mana.

Mengapa yang dipilih karburator Kijang 7K. Karena dari spesifikasinya kapasitas Cylinder dari 7K adalah disekitaran 1.8L, jadi gak terlalu jauh dengan engine XU9 nya Peugeot yang 1905cc.

Mulailah hunting, tentu tak sesulit yang dibayangkan dong.. Kijang gituloh. :)
Sebetulnya banyak tempat tuk mencari karburator ini. Tapi saya merefer di daerah Joglo, selain deket juga. Karena menurut pengalaman montir saya, disana ada yang menjual parts ex mobil-mobil yang kualitas baik dan bergaransi.

Berangkat kesana, ketemulah karburatornya. Mereka menyebutnya karburator Kijang Grand. Mungkin karena kijang 7K banyak dilabelin Grand. Tapi bagi saya itu merupakan Karburator Kijang 7K.

Proses pemasangan saya serahkan oleh montir saya. Mas Bandi dari Bandi Jaya Motor, di Swadharma Raya, Ulujami.

Setelah beliau cek sana sini. Beliau berkesimpulan supaya yg dibubut adalah intake Manifold nya 405 ini. Walaupun saya inginnya karburator kijang-nya saja yang dibubut supaya pas dengan baut standard Intake Peugeot 405 ini. Tujuannya, supaya tetep Orisinil Intake Manifold aslinya sih. ;))

hmm.. setelah dapat pencerahan dari beliau. Terutama dengan jalur air pendingin yang ada di intake manifold tersebut. Beliau bilang masih aman untuk di tap lubang baru, sesuai dengan Karbu Kijang, karena posisi lubang baru justru lebih kedalam. Jadilah sepakat untuk melubangi Intakenya dibandingkan harus melubangi Karbu Kijangnya. Paling tidak Karbu Kijang nya tetap Orisinil. Masih tinggi harganya kalo mau dijual lagi kali yah. :-P

Beliau mencopot dan membawa intake nya ke tukang bubut untuk membuat lubang drat baru. hmm prosesnya keknya mudah nih. :)
Well.. setelah dibubut. Prosesnya sepertinya bener2 mudah. Tadinya saya berharap kabel gas orisinilnya dipertahankan. Tapi beliau lebih memilih pakai kabel gas kijang. :)

Setelah terpasang beginilah jadinya.

Gbr #01 : Karburator Kijang dengan Cover Filter Udara Peugeot std


Gbr #02 : Front View Karburator Kijang di Peugeot 405

Gbr #03 : Top View, Karburator Kijang di Peugeot 405

Gbr #04 : Side View (Right Hand) terdapat Fuel Hose besi

Gbr #05 : Keseluruhan

Gbr #06 : Setelah cover tutup Air Filter dipasang, diperlukan
adaptor supaya pas dengan cover aslinya karena yang aslinya bentuknya oval

Hasil test ternyata stasioner menjadi lebih baik yang sebelumnya pakai Solex yang telah mau apkir kali ya, jadi stasioner rada naik turun. Sekarang stabil. Dan tentunya busi jauh lebih kering.
Ruang di Intake juga lebih kering.

Bagaimana dengan performa? Ini penting. Kalo ganti karbu ternyata ga ada larinya kan jadinya bikin kesel. Ternyata akselerasi sama enaknya. Namun konsumsi BBM sepertinya gak begitu jauh signifikan. Mungkin karena rute macet yang dilewati. Soalnya tuk jarak 15km saja, paling cepat 1 Jam tuh. :) Akselerasi dari 0-100kpj juga mudah. Pedal gas masih banyak.

hmm ternyata karbu kijang std tanpa disetting ulang spuyer-spuyernya dah cukup.

Kalo dibandingkan cara kerja karbu AISAN kijang ini dengan karbu Solex 34-34. Skep kedua (Secondary Ventury Valve) dari karbu AISAN menggunakan vakum, jadi skep akan terbuka kalo kondisi kevakuman tercapai. Saya tdk tau di RPM brp mulai bekerja, tapi dugaan saya mulai bekerja di sekitar 3000RPM. Sedangkan skep kedua dari Karbu Solex dia berdasarkan Injekan Pedal Gas, jadi apabila <3/4 Skep kedua Masih menutup, nah diatas itu mulai membuka seiiring dengan semakin dalam (gas pol) dia akan membuka 100% juga.

Logikanya sih, harusnya lebih irit yang Solex. Karena jarang bejek lebih dari 3/4, namun semua bukan cuma ini saja yg berpengaruh. Bisa juga dari diameter venturi dan lain-lain. :)

Tuesday, October 21, 2008

Membedah Karburator Peugeot 405 (Solex 34-34)

Dikarenakan keingintahuan mengenai karburator mobil ini. Kebetulan memang tidak yakin dengan kondisi karburator mobil saya ini, soalnya di body karburatornya saja kotor. Karena rembes bensin diantara paking body dengan top cover karbu. Kemudian issue berikutnya busi gampang mati ato rada basah gitu yang menandakan sepertinya bensin kebanyakan masuk ke ruang bakar. :(

Mulailah mencari referensi-referensi mengenai karburator ini. Setelah dapat beberapa diagram referensi mengenai Solex 34-34 yang juga banyak dipakai oleh Citroen terutama Citroen BX. Maka, semakin beranilah tuk membedahnya.

Gbr atas : Karbu komplet dari depan, lengkap dg Idle Up AC..

Gambar atas : posisi dari belakang. deket dengan firewall..

Gambar atas : posisi samping kiri, yg menuju filter udara..

Gambar atas : Dari bawah karburator

Gambar atas: Dari bawah #2


Berikut saya coba ceritakan bagaimana proses pembukaan/pemretelan karburator Solex ini. Maaf ya cuma bongkar dan merakit ulang aja. Karena beberapa masalah yang ada di karburator ini sepertinya tidak bisa saya benerin. Mungkin kalo ada yang tau caranya bisa dikasih tau.. Please :D

Pertama-tama adalah melepas selang2 vakum yang menempel ke karburator tersebut, kemudian lepaskan kabel gas dan selang-selang air auto-chokenya (lingkaran warna kuning), melepas selang bensin (lingkaran warna merah), kemudian untuk melepaskan karburator komplet dari intake manifold mobilnya dengan cara melepas 4 baut dibawah karburatornya dengan kunci L bintang.
Setelah itu ke 4 baut tersebut dibuka. Tinggal ditarik keatas.


Setelah karburator terangkat, langkah selanjutnya mempretelin karburator sampai isi-isinya. hmm cukup obeng aja deh yang kerja keras. Pertama kali buka mur untuk penutup top body karburator. Ada 4 baut. Buka satu persatu. Setelah terbuka maka isinya terlihat seperti gambar dibawah ini.





Kemudian dicoba juga mempreteli bagian samping dari body karburator. Diantaranya ada kotak segi empat yang merupakan accelerator pump. seperti gambar dibawah ini.



Sayang sekali karbu ini sekrupnya, tepatnya mal sekrup di body karbu ini dah dol :( Mungkin karena kualitas material Solex ini yg kurang baik. Karena banyak kasus karburator Peugeot 405 sekrup2nya yang dol.

Kemudian bagian samping yang lain adalah Enrichment Diafragma, yg dibungkus oleh segitita seperti gambar dibawah ini.

Gambar atas : membran enrichment diafragma.

Gambar atas : Housing enrichment diafragma

Ternyata dibagian ini. Setelah ditest koq ngocor bensin terus yaa.. Pantesan lubang vakumnya ini ditutup dari dulu. :(
Wah makin berat nih. Kira2 ada yang tau cara benerin ini? Plis kasih tau yaah. Penting! :)

Selanjutnya pemeriksaan karbu secara umum. Yang paling mudah bagian bawah karbu harus rata. Sayangnya nih. Sekali lagi sayang.. ternyata karbu ini sudah melengkung. :(( Build material nya yg jelek kali ya.
Cara ngeceknya tgl ambil penggaris aja terus disejajarkan deh penggaris ke body bawah karbu tersebut. Kalo ada celah ditengah2 penggarisnya. Pastinya melengkung.

Gambar atas : Melengkung pada bagian pinggir karburator.

Aslinya karbu ini menggunakan automatic choke. Sayang bagian Automatic Chokenya dah sekarat juga. Sepertinya di Membran untuk automatic choke-nya sudah keras, seperti keripik gitu :)

Walaupun bagian penarik ke kondisi normal apabila mesin telah panas sepertinya masih berfungsi.

Berikut foto-foto Spuyer, Spuyer primary ventury 117 sedangkan yang secondary venturynya 122. hmm.. cukup besar juga ya. Gambar berikutnya merupakan parts dibawah Spuyer. Kemudian gambar Jarum Idle.

Gambar atas : Spuyer standard

Gambar : Spuyer mirip seruling
Gambar atas : Jarum Idle

Gambar berikut merupakan isi dari katup ventilasi karburator Solex, yg terdiri dari solenoid, per dan klep karet yg tidak tampak dalam gambar, letaknya diujung plg kanan terpasang seperti paku payung.

Gambar atas : Solenoid ventilated valve

Gambar atas : Pelampung dan Ketinggiannya harus diukur

Gambar atas : Thermostatic Capsule.

Demikian proses bedah karbu Solex 34/34.
Untuk memasangnya kembali bisa dimulai dari urutan yang paling belakang proses diatas.